Minggu, 25 Desember 2016

Puing Dedaunan

Dalam puing-puing dedaunan.
Terbawa lamunan nan jauh ke sukma ,
menebar harum dalam setiap makna. Jauh ku arungi arti dari sebuah
perjumpaan , dalam butiran doa. Mencoba untuk bangkit dan terus
melangkah tuk mencarinya sebuah
perjumpaan. Denyut nadi tak bisa berhenti.
Berhenti dalam goresan dan peluh rasa
ingin tahu. Dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang

Puisi ku karya Shendy Haditya

Ketika awan mencapai titik jenuhnya
ketika cat jingga tertumpah di cakrawala
Ketika angin bergerak lirih
ketika bumi yang kutapaki merendah.

Setitik air jatuh perlahan,membiaskan kehampaan
Mengaliri sungai kehidupan dan berhenti di persimpangan berjalan dengan langkah terseok
Mencoba mencari sosok yang karenanya lah jiwa ini melekat indah
Aku bertanya,angin bertanya. Lalu, siapa yang akan menjawabnya?